Charles Bukowski
Charles Bukowski lahir dengan nama Heinrich Karl Bukowski pada 16 Agustus 1920
di Andernach, Jerman, dan pindah ke Los Angeles bersama keluarganya saat masih
kecil. Ia tumbuh dalam lingkungan keras yang penuh tekanan, kekerasan domestik,
dan kemiskinan. Masa kecil dan remajanya dipenuhi kesepian, penyakit (ia
menderita jerawat parah), dan keterasingan sosial—pengalaman hidup yang kelak
menjadi bahan mentah bagi tulisannya yang lugas, getir, dan tanpa romantisasi.
Setelah beberapa kali drop out dari sekolah dan hidup menggelandang, Bukowski
bekerja di berbagai pekerjaan rendahan: dari tukang pos, buruh pabrik, hingga
juru tulis di kantor pos. Bukowski mulai menulis sejak usia muda, namun baru
dikenal luas setelah John Martin dari penerbit Black Sparrow Press memberinya
dukungan finansial agar ia bisa menulis penuh waktu. Gaya menulisnya dikenal
sebagai dirty realism atau realisme kotor—diksi kasar, struktur longgar, dan
tema-tema gelap seperti alkoholisme, seks, kekalahan, dan kegilaan hidup kelas
pekerja. Novelnya yang paling terkenal, Post Office (1971), diikuti oleh
karya-karya lain seperti Factotum, Women, Ham on Rye, dan ribuan puisi yang
mengalirkan suara laki-laki paruh baya yang terus kalah tapi tetap bertahan.
Tokoh alter-egonya, Henry Chinaski, menjadi ikon sastra jalanan yang sinis,
cerdas, dan telanjang secara emosional. Kiprah Bukowski tidak bisa dilepaskan
dari sikapnya yang anti-elit, anti-institusi, dan terus menerus menulis dari
sudut pinggir masyarakat. Ia bukan penyair menara gading, melainkan suara bagi
orang-orang patah yang terus hidup. Meski karyanya kerap dikritik karena
misoginis dan kasar, banyak yang melihat kejujuran brutalnya sebagai bentuk
perlawanan terhadap kepalsuan budaya mapan. Bukowski wafat pada 9 Maret 1994,
namun puisinya—yang menolak segala pretensi—tetap hidup sebagai pengingat bahwa
kehidupan, dengan segala kebusukannya, layak dituliskan. Seperti katanya
sendiri: “What matters most is how well you walk through the fire.”
